Kamis, 23 Juni 2011

Summary of 6th Semester..

Belum genap seminggu, tugas terakhir semester ini ditamatkan. Berharga, sebuah kumpulan pengalaman yang terakumulasi baik selama 6 bulan kebelakang, menjadi modal yang penting untuk menyambut kerikil atau bahkan batu besar yang telah menunggu di depan langkah selanjutnya (atau setidaknya bisa menjadi cerita yang bisa dikenang di masa yang akan datang).









Inilah sekelumit kisah sederhana dari hidup yang sederhana seorang saya:

Diawali dari sebuah desa kecil di pinggiran Purwakarta bernama Wanasari, 22 anak manusia melakukan KKN dengan tinggal sekaligus belajar kearifan hidup dari masyarakat. Bersama-sama menyadari apa artinya kesederhanaan, kebersamaan, sekaligus kekeluargaan yang tidak dapat ditemukan di tempat lain.










(Keluarga Wanasari, miss u all guys :') )








Perjalanan berlanjut, kesempatan menikmati pendidikan di negeri orang dan bertemu dengan pribadi-pribadi baru dari berbagai latar belakang bangsa dan budaya dalam program pertukaran pelajar ke negeri seberang di University of Malaya, memberikan sebuah rehidrasi kultural yang cukup untuk menguatkan nasionalisme dan penghargaan atas kebudayaan yang berbeda. disinilah kami memaknai apa yang disebut sebagai belajar, bertualang, dan menghargai perbedaan diimplementasikan secara nyata dengan bersenang-senang, tak lupa dengan es susu cincau dan kwetiau LRT-nya :D.















(Happy Family of Student Exchange University of Malaya, KL)







Barangkali ini sebuah "keberuntungan" yang tidak pernah saya bayangkan sebelumnya, menjadi perwakilan FISIP dan bertemu mahasiswa-mahasiswa hebat dari fakultas lain di Unpad. Banyak ilmu yang bisa saya pelajari (atau mungkin lebih tepatnya saya curi,hehehe) dari mereka. Bukan predikat yang dicari, tapi memberikan yang terbaik yang kami bisa, bukan hanya sekedar untuk mengharumkan nama fakultas, tapi lebih dari itu, nama Unpad lah yang diperjuangkan. mereka mengajarkan, bagaimana pentingnya support satu sama lain, tak ada rivalitas, karena disini kami sedang sama2 berjuang untuk universitas yang sama-sama kami cintai.





(Mawapres Unpad 2011, Terimakasih kawan telah membuat saya bangga menjadi bagian dari almamater ini)






Jalan untuk menjadi seorang antropolog memang masih sangat jauh, namun sensasinya sudah dirasakan sedari kini. berkeliling melakukan penelitian, bertemu ragam manusia yang tak terhitung jumlahnya. Observasi berbagai macam medan penelitian, Bertemu informan yang satu dan berpindah ke informan lainnya, menjadi sebuah rutinitas yang menyegarkan pemahaman tentang bagaimana memaknai kehidupan (berlebihan mungkin, tapi anda harus rasakan sensasi menjadi seorang peneliti manusia). Mulai dari hal yang sifatnya sangat hakiki, hingga pemberontakan terhadap ketidakadilan atas status. mulai dari memahami seorang nenek renta penjual surabi di sudut pasar (thanks to ari 'n uqi for done this great job) hingga seorang pengusaha alat berat yang menikmati sajian teh hangat sore hari di perumahan kelas atas di perbukitan Bandung. semua memberikan sajian logika dan rohani yang seringkali tak bisa diungkapkan oleh kata-kata.






(Anthropology Teammates, kita muda dan berbahaya :D)





Masih awal memang, tapi patut disyukuri, akhirnya saya menemukan judul untuk penelitian akhir dan berkat izin Allah Swt, judul ini dapat lolos. masih terlalu prematur, tapi berkat dukungan semua pihak perlahan demi perlahan tangan ini mampu juga untuk menyelesaikannya. terimakasih untuk partner in crime saya, Rahmad Effendi a.k.a Sutan atas ide-ide gila dan diskusian panjang lebarnya hingga nyaris subuh. diskusian itu akhirnya mampu tertuang dalam lembaran-lembaran sakti ini,hahaha. tapi yang pasti selama kita lapar maka makanlah, dan jangan lupa minum ketika haus :D. Jalan masih panjang, dan banyak jalan menuju Roma kawan!!!











My "23" is start from this sheet of paper.





Tak banyak, tapi berarti untuk saya, semua perjalanan dan kisah di semester ini. terlalu singkat untuk diceritakan, namun banyak yang telah didapatkan.

Akhir kata, tiada kata yang bisa diucapkan selain...
Terimakasih ya Rabb, ya Rahman, ya Rahim...
Terimakasih untuk segala kebaikanMu telah mengizinkan hamba menikmati semua pembelajaran ini..

2 komentar:

  1. wedeh, udah mulai bikin autobiografi nih gan,hehe
    kalau dikata hidup itu sebuah lintasan diakronik, itu memang benar, tapi dalam lintasan tersebut tentu ada titik-titik sinkronik yang akan kita tandai. perlahan namun pasti, setiap titik yang ditandai telah dan akan kita tempuh.
    enam bulan kau melewati lintasan hidup, banyak titik yang mengesankan yang telah kau tandai kawan. selamat untuk pencapaianmu dan tetap semangat untuk masa depan yang lebih baik.

    sutan
    a.k.a
    bocahbuana

    BalasHapus