Sabtu, 16 Mei 2009

Makanan Dalam Perspektif Kebudayaan

Setelah membaca artikel yang ditulis oleh bapak Rimbo Gunawan saya menemukan sebuah fakta baru yang sangat menarik, Ternyata apa yang kita layak sebut sebagai “makanan” oleh diri kita adalah sebuah pandangan berdasarkan etnik dan proses agar suatu bahan makanan dapat diterima dalam masyarakat membutuhkan waktu yang panjang dan melewati berbagai aspek kehidupan manusia. Makanan kemudian dibagi lagi menjadi 5 klasifikasi :

Makanan versus bahan makanan

Dalam kategori ini kategori makanan yang layak dimakan tergantung kepada kebudayaan masyarakat tersebut.

Makanan sakral versus makanan profan

Dalam kategori ini makanan dibagi menjadi makanan yang ”halal” dan ”haram”, dan hal itu harus mendapatkan pengesahan religi.

Klasifikasi pararel makanan

Dalam kategori ini adalah mengenai makanan sebagai penjaga keseimbangan dalam metabolisme tubuh, dalam hal ini makanan dibagi menjadi makanan panas dan dingin.

Makanan sebagi obat dan obat sebagai makanan.

Makanan punya dualisme fungsi disini sebagai obat dan juga sebagai makanan. Dan penggunaanya dapat terpisah ataupun secara bersamaan.

Makanan Sosial

Menjaga relasi sosial dan dengan kekuatan supranatural merupakan fungsi dari makanan sosial, selain itu kekhidmatan juga dapat dibangun oleh makanan sosial.

Apa yang bisa dipelajari

Makanan adalah sebuah hasil dari kompleksitas berbagai macam aspek kebudayaan yang akhirnya meloloskan satu bahan makanan yang kemudian kita layak anggap itu sebagai ”makanan”

1 komentar:

  1. Buat saudara punya permasalahan ekonomi: hub aki santoro,karna saya sudah membuktikan bantuan aki santoro yang berminat,hub aki santoro di nomor 0823 1294 9955, atau KLIK DI SINI l

    BalasHapus